Selamat membaca cerita gue yg garing,,gpp garing yg penting renyah..
Ini cerita tentang gue dan warung kopi, bukan tentang gue ketemu mantan gue disini, ketemu cewe yg gue suka, ketemu keluarga, ketemu temen kecil..bukan ! bukan itu semua!.
Tapi tentang gue dan kesendirian di warung kopi itu. "senyum sadis" ketika gue bingung mau pergi kemana kesana-kesini bukan gara-gara gak punya duit, tapi sekali lagi karena gue sindiri jadi bingung mau pergi kemana, dan akhirnya gue memilih untuk pergi ke warung kopi,yg penting bisa nikmatin secangkir kopi, duduk dipojok nikmatin kopi dan beberapa batang rokok menikmati suasana sunyi dan ramai "bingung ya..sama gue juga" maksudnya ramai dimeja sebelah bercanda tertawa lepas bersama orang-orang yg mungkin mereka sayangi dan sunyi dimeja gue sendiri "sekali lagi karena gue sendiri".
Tapi gue tetep seneng soalnya gue gak perlu ngeluarin biaya yg double kaya mereka-mereka yg duduk disebelah meja gue, cukup dengan 30K gue bisa nongkrong dan nikmatin wifi geratis.
Gue bukan sirik sama mereka yg bisa pergi kemana saja bersama orang yg mereka sayang, bukan juga menatap keatas langit lalu bertanya "kenapa gue sendiri??".. tidak sama sekali terpikirkan hal tersebut, gue cuma cerita sedikit tentang masalah gue dengan warung kopi.
Gue cukup seneng sebab mereka para waiters sangat ramah sama gue "bukan berati mereka sudah kenal" tapi emang mereka memahami posisi gue sekarang "lagi sendiri".
Setelah menghabiskan waktu semalaman dirumah kopi akhirnya gue beranjak pulang kembai ke kosant "anak kost nih gue" dan lagi-lagi dikosant gue sendiri.
Hahaha ahh sudahlah keluh-kesah diwarung kopi tadi gue ceritain disini.. cukup disini aja, kasian klo diterusin ngenes banget keliatannya gue.."haha emang memprihatinkan sih".
eeehhhh kaya cerita si jomblo yg nyeritain keluh-kesahnya ya padahal bukan, ini cerita tentang kesendirian diwarung kopi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar